Semangat Mustahik UMKM Bangkit dari Pandemi

Pandemi Covid-19 berdampak pada hampir seluruh sektor penggerak roda kehidupan masyarakat, semua lapisan merasakan efek dari penyebaran virus ini, terutama bagi para kalangan mustahik. Berkurangnya aktifitas karena kebijakan pembatasan dan protokol kesehatan, membuat rantai pendapatan mereka seakan berhenti.

Salah satunya adalah para mustahik pelaku Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM), mereka dituntut untuk bisa maju berinovasi di tengah pandemi. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus melakukan pendampingan dan support monitoring kepada para mustahik binaanya, salah satunya yang berada di wilayah Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Ibu Mineran (45 tahun), anggota dari kelompok Maju Berkah Lingsar mustahik binaan BAZNAS, ia merupakan mustahik yang mengembagkan usaha makanan kecil berupa keripik, dan olahan kue kering. Tak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 juga berdampak ke dirinya dan para pengusah kecil lainnya di daerah tersebut.

Pemerintah mulai mengurangi kebijakan pembatasan, perekonomian mulai dipaksa untuk berjalan seiring disongsongnya era new normal, perkantoran perlahan mulai berjalan, pelabuhan, penerbangan, termasuk di sektor pariwisata, sejumlah tempat wisata di Indonesia juga di daerah Lombok perlahan dibuka dengan pengawasan, dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Dalam semangat untuk terus memutar roda kehidupan, Mineran berusaha untuk tetap bisa bertahan ia melihat ini merupakan peluang yang bagus, produk olahan Mineran, "Ceminal Hidayah" mulai masuk ke sejumlah toko oleh-oleh khas Mataram dengan permintaan 40kg setiap bulannya.

Produk Cemilan Hidayah telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) yang merupakan bagian dari invoasi atas pendampingan dari BAZNAS agar produk olahan para pengusaha mustahik ini bisa dipercaya dan diterima oleh masyarakat, yang terlebih khusus adalah agar para mustahik bisa terus bertahan dan meningkat kesejahteraanya